MAKASSAR - Seorang warga binaan pemasyarakatan di Rutan Bantaeng, Sulsel membuat panik petugas Lapas Bantaeng. Perempuan berusia 26 tahun itu memberi tahukan bahwa sudah 4 hari janinnya tidak bergerak.
Sehingga napi perempuan itu melaporkan apa yang menimpa dirinya ke petugas Lapas. Kepala Kanwil Kemenkum HAM Imam Suyudi mengatakan warga binaan perempuan yang tengah hamil enam bulan panik dan segera menghubungi petugas lapas.
"Warga binaan tersebut adalah warga binaan kita yang sedang hamil dan berada di Rutan Bantaeng," kata Imam kepada Okezone melalui sambungan selulernya Kamis (17/1/2019)
Kata dia, perempuan tersebut berada di dalam rutan terkait pidana umum. Saking paniknya, warga binaan itu segera melapor kepada petugas lapas soal kejadian yang menimpanya.
Imam, menuturkan setelah terima laporan itu, Napi perempuan itu langsung dibawa ke Poliklinik Rutan Bantaeng untuk dilakukan penanganan kepada ibu hamil.
Penanganan ini adalah proses dari hasil kerja sama Kemenkum HAM Sulsel dengan Plt Gubernur Sulsel Soni Soemarsono beberapa waktu lalu.
Imam menjelaskan, penanganan perempuan hamil, melahirkan, dan pasca-melahirkan di Lapas harus berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
"Sehingga seluruh WBP perempuan di Sulsel melalui kepala lapas dan rutan harus berkolaborasi dengan dinas kesehatan setempat. Ini menunjukkan bahwa negara hadir untuk menyelesaikan permasalahan warga masyarakatnya," lanjutnya.
Dari pemeriksaan terhadap pasien, kata Imam, diketahui janin kandungan warga binaannya kurang mendapatkan asupan makanan. Oleh karena itu, pihak puskesmas memberikan multivitamin kepada ibu tersebut.
"Ini juga karena kurangnya gerakan janin dalam tubuh warga binaan," ungkapnya.
Dia menegaskan warga binaannya dipastikan mendapat pelayanan kesehatan selama menjalani proses tahanan di dalam lembaga pemasyarakatan.
(Khafid Mardiyansyah)