Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Di Mata Mahfud MD, 2 Capres Tak Beri Harapan Baru Penegakan Hukum

Antara , Jurnalis-Selasa, 22 Januari 2019 |14:44 WIB
Di Mata Mahfud MD, 2 Capres Tak Beri Harapan Baru Penegakan Hukum
Mahfud MD (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden belum menunjukkan harapan baru. Terutama dalam upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Tidak ada harapan baru karena isunya dari periode ke periode itu-itu saja, dari Pilpres 2004, 2009, 2014 dan saat ini sehingga saya belum melihat adanya harapan baru untuk strategi baru," kata Mahfud dalam diskusi bertajuk "Menakar Komitmen Capres/Cawapres Terhadap Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi" seperti dikutip dari Antaranews.com, di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Ia mengatakan, berdasarkan catatannya, tidak ada paslon yang bisa memenuhi janjinya dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi karena masing-masing paslon memiliki barisan yang punya masalah hukum.

(Baca Juga: PBB Beri Sinyal Dukung Jokowi, TKN: Kami Mengapresiasi)

Prabowo-Sandiaga

Kedua paslon juga tidak menyinggung adanya strategi mengatasi persoalan masih adanya tindakan birokrasi yang terkooptasi kekuatan politik.

"Birokrasi kita itu semua bisa diperjualbelikan, birokrasi dikooptasi kekuatan politik. Apa yang dijanjikan oleh dua pasangan ini? Tidak ada, padahal di sana masalahnya, di samping yang diselesaikan di pengadilan semua capres menjanjikan itu, namun tidak ada," ujarnya.

Menurutnya, selama ini seakan-akan korupsi hanya terjadi di pengadilan. Masalahnya ada di birokrasi dan terkooptasi politik, namun tidak ada yang menunjukkan strategi bagaimana membersihkan birokrasi tersebut.

Selain itu, ia menilai untuk urusan korupsi masa lalu, ada hakim, jaksa dan polisi yang ingin berbuat baik, namun tidak bisa karena diteror masa lalu misalnya ada Kepala Kejaksaan Tinggi dipecat karena ingin menungkap sebuah kasus.

(Baca Juga: Fadli Zon Klaim Bulan Depan Elektabilitas Prabowo Kalahkan Jokowi

Mahfud menambahkan, siapa yang bisa menjanjikan penyelesaian seperti itu karena adanya sikap saling sandera dan dirinya pernah mengusulkan adanya potong pejabatnya dan sistem pengontrolan bersama.

"Kalau tidak seperti itu, mencari komisi kebenaran dan putus hubungan dengan masa lalu sehingga kita bisa menata lagi sejak awal," ujarnya.

Jokowi-Ma'ruf  

Seorang pemimpin yang tampil, kata Mahfud, harus berani membersihkan birokrasi dari kooptasi politik dan melepaskan masa lalu.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon. Yakni nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. (ari)

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement