Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jelang Harlah Ke-93, Ini "Resep" NU Bisa Eksis hingga Kini

Muhamad Rizky , Jurnalis-Rabu, 30 Januari 2019 |20:23 WIB
Jelang Harlah Ke-93, Ini
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA – Ormas Nahdlatul Ulama (NU) akan menginjak usia ke-93 tahun pada 31 Januari 2019. Ketua Pengurus Harian PBNU, Robikin Emhas, membeberkan rahasia ormasnya dapat bertahan hingga saat ini, bahkan usianya lebih tua dibandingkan RI.

Ia mengatakan, lahirnya NU salah satunya dilatarbelakangi semangat untuk mempertahankan tradisi dan khazanah yang menopang ajaran dan syiar agama, dengan menjadikan budaya sebagai infrastruktur agama.

"Tentu saja sepanjang tradisi, budaya, dan adat istiadat yang ada tidak bertentangan dengan syariat Islam," ucap Robikin saat sesi tanya jawab terkait Harlah ke-93 NU, Rabu (30/1/2019).

Ia mengatakan, itu karena agama akan kering tanpa adanya budaya. "Kaidah fiqhnya; al-muhafadzah ‘alal-qadim al-shalih wal-akhdzu bil-jadid al-ashlah. Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik," ucapnya.

Ketua Tim Konsolidasi Organisasi Jelang Satu Abad NU itu menambahan, semangat inilah yang pada 80-an oleh Deliar Noer dikategorikan sebagai gerakan kelompok tradisional.

"Jadi meski sekarang NU telah memiliki aset pendidikan dan rumah sakit modern sekalipun, NU masih tetap digolongkan kelompok tradisional," tuturnya.

Ketua PBNU Robikin Emhas (Dok Okezone)

Ia menjelaskan, predikat tradisional inilah yang membuat eksistensi NU terus menemukan aktualitasnya. "Bagi NU kemajuan sebuah peradaban penting. Tetapi tetap mengakarnya peradaban pada nilai-nilai tradisi yang lestari, menjadi hal yang jauh lebih penting," katanya.

Sementara itu, Robikin membeberkan, NU sebagai ormas memiliki dua tanggung jawab sekaligus. Pertama, kata dia, tanggung jawab keagamaan atau mas’uliyah diniyah dan tanggung jawab kebangsaan atau mas’uliyah wathaniyah.

"Tanggung jawab keagamaan NU adalah bagaimana terus mengembangkan paham keagamaan ala ahlussunnah wal jamaah yang terkenal dengan prinsip moderasi dan wasathiyah itu," ujarnya.

Selain itu, tanggung jawab kebangsaan NU adalah menjalankan komitmen kebangsaan dan kenegaraan dalam bingkai NKRI. "Dari dulu NU selalu konsisten menjalankan dua peran ini baik diminta atau tidak oleh negara. Karena itu NU tidak pernah sekalipun punya catatan makar terhadap negara," tuturnya.

(Baca Juga : Harlah Ke-73 Muslimat NU, Bukti Umat Islam Rindu Kedamaian)

Robikin pun menegaskan, kontribusi NU terhadap negara tidak perlu diragukan lagi. Ia mengungkapkan, NU terlibat penuh dalam perjuangan kemerdekaan.

"Dalam menyusun dasar-dasar negara, serta dalam menjaga negeri ini dari rongrongan dan ancaman perpecahan yang bertubi datang, baik dari luar maupun dalam. NU adalah pemilik saham sah negeri ini," katanya.

(Baca Juga : Jokowi: Selamat Harlah Muslimat NU, Tambah Jaya dan Barokah)

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement