Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Selain Karangetang, Ini 7 Gunung Api Aktif di Sulut yang Patut Diwaspadai

Subhan Sabu , Jurnalis-Jum'at, 15 Februari 2019 |13:04 WIB
Selain Karangetang, Ini 7 Gunung Api Aktif di Sulut yang Patut Diwaspadai
Gunung Karangetan, Sulawesi Utara (foto: Kementerian ESDM/Seskab.go.id)
A
A
A

2. Gunung Ruang

Sejak 1603 pulau Tagulandang telah diketahui sebagai pulau gunung api, meskipun tidak pernah dilaporkan. Erupsi Gunung Ruang berulang kali terjadi dalam sejarah dan tercatat sejak tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949 dan 2002.

Pada 1808 erupsi terjadi di kawah pusatnya. Seluruh tubuh gunung api tertimbun bahan letusan mengakibatkan Pulau Tangulandang sebelah barat dan selatan rusak. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Selanjutnya, pada 27 - 28 Agustus 1870, terjadi erupsi agak kuat yang membuat Pulau Ruang rusak total. Rumah, hewan dan tumbuhan semuanya musnah.

Tahun 1871 Erupsi diawali oleh gempa terasa agak hebat yang terjadi di pertengahan Februari 1871, pada 2 Maret terjadi longsoran di puncak, pada 3 Maret malam terjadi lagi gempa, di udara terdengar suara gemuruh bagaikan erupsi dan tidak lama kemudian datang gelombang pasang melanda Pantai Tagulandang.

Gelombang itu tingginya diperkirakan sampai 25 meter dan menerjang sejauh 180 meter dari pantai. Gelombang pertama tak lama kemudian disusul oleh yang kedua. Di Buhias jatuh korban 300 sampai 400 orang. Erupsi Gunung api Ruang baru terjadi kemudian pada 9 dan 14 Maret, menyemburkan batu dan pasir.

15 November 1874 terjadi erupsi hebat menyemburkan abu dan batuan pijar, asap erupsi membumbung dari kawah, longsoran meluncur di sepanjang lereng gunung api, tanaman banyak yang rusak dan rumah penduduk terbakar.

Kemudian, 2002 Erupsi yang bersifat eksplosif dengan tinggi kolom letusan mencapai kurang lebih 20 KM yang disertai dengan aliran awan panas dan melanda wilayah seluas 1,6 kilometer bujur sangkar. Sedikitnya 1.200 warga harus diungsikan dan sejumlah rumah warga hancur.

Setelah sempat tertidur selama 13 tahun, gunung api yang bertipe strato dengan ketinggian 725 meter di atas pemukaan laut ini kembali erupsi pada Maret 2015. intensitas kegempaan gunung yang terletak di Pulau Tagulandang itu fluktuatif antara 25 hingga 30 kali dalam rentang waktu 5 hingga enam jam.

Bahaya erupsi Gunung Api Ruang terutama berupa hempasan awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau. Sedangkan, bahaya terhadap pulau di sekitarnya yang berdekatan dapat berupa jutuhan bom vulkanik, lapili sampai abu yang mungkin masih panas. Bahaya lahar hanya terbatas di Pulau Ruang saja.

3. Gunung Tangkoko

Erupsi Gunung Tangkoko bersifat explosif dan efusif, explosif merupakan erupsi dengan produk berupa abu, lapilli maupun bom vulkanik, sedang efusif adalah lelehan berupa aliran lava. Sejarah erupsi Gunung Tangkoko tercatat sejak tahun 1680, periode erupsi terpendek berjarak 3 tahun dan yang terpanjang 107 Tahun, peningkatan kegiatan terakhir terjadi tahun 1952.

Gunung api yang terletak di Kota Bitung pada ketinggian 1149 mdpl ini merupakan gunung api strato yang mempunyai kawah besar dan dalam serta gunung api parasit Gunung Batu Angus dengan ketinggian 700 mdpl. Gunung Tangkoko berbentuk elips dengan ukuran kawah 2 km x 1 km dan kedalaman 200 m.

Di dasar kawah terdapat sumbat lava yang berbentuk kubah setinggi 100 m, diduga sumbat tersebut terbentuk dalam kegiatan tahun 1801 Di lereng timur sejauh 2 km dari Gunung Tangkoko terletak kubah lava Gunung Batu Angus dan leleran lava sepanjang 2 km. Bagian atas kawah Gunung Batu Angus berukuran 325 m x 300 m dan diameter dasar kawah 200 m, sedangkan kedalamannya 90 m.

Erupsi Gunung Tangkoko tercatat sejak abad ke-17 (1680) hingga abad ke- 20 (1952). Tahun 1801 gunung tangkoko menyemburkan abu, pasir gunung api dan batu gunungg api berwarna kemerahan seperti terbakar.

Abu dan pasir mengepul ke atas angkasa, sehingga abu sampai ke Airmadidi, Kema, Moorubi, bahkan sampai Manado. Setelah itu muncul sumbat lava yang berupa bukit kecil di dasar kawah gunung tangkoko dan timbulnya kerucut gunung api parasit Batuangus.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement