Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diminta Hapal Singkatan Jelang Debat Pilpres, Prabowo Tolak Saran BPN

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Sabtu, 16 Februari 2019 |15:46 WIB
Diminta Hapal Singkatan Jelang Debat Pilpres, Prabowo Tolak Saran BPN
Prabowo Subianto joget saat debat perdana Pilpres 2019. Foto/ist
A
A
A

JAKARTA - Berkaca debat Calon Presiden (Capres) pada 2014, Badan Pemenangan Nasional (BPN) memberikan saran dan masukan kepada Prabowo Subianto untuk menghapal beberapa istilah atau singkatan guna menghadapi debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Pada debat 2014 lalu, Prabowo tidak mengetahui dan sempat bertanya singkatan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kepada Joko Widodo (Jokowi). Sontak hal itu menjadi perhatian publik.

"Kami memaksa Prabowo untuk menghafal singkatan, karena khawatir Jokowi nanya soal singkatan lagi," kata Juru Bicara BPN Haryyadin Mahardika pada acara Polemik MNC Trijaya di D'consulate, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2/2019).

Foto/Okezone

Namun, kata Haryyadin, masukan dan saran BPN ditolak oleh Prabowo. Menurut dia, Prabowo meyakini bahwa Jokowi tidak akan melakukan hal yang sama ketika debat 2014 lalu.

Baca: Prabowo: Uang WNI di Luar Negeri Mencapai Rp11.400 Triliun

Baca: Jokowi dan Prabowo Akan Tiba Bersamaan di Lokasi Debat

"Tapi Pak Prabowo menolak, karena Pak Jokowi sudah berubah menjadi negarawan," tutur dia.

Foto/Okezone

Haryyain menyebut Prabowo akan memberikan narasi kritis dalam debat besok. Calon Presiden nomer urut 02 itu akan memunculkan ide kritis seperti saat pidato kebangsaan di Semarang, Jawa Barat.

"Prabowo melakukan big push strategy, karena ada tranformasi struktural yang tidak dilakukan. Jadi pembangunan infrastruktur oleh Pak Prabowo melihat hanya luarnya saja. Karena meyadari permasalah itu seperti hanya industrialisasi. Sehingga itu big push strategy," ujar Haryyadin.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement