SURABAYA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebutkan kekayaan Indonesia sangat banyak. Namun, kekayaan tersebut tidak berada di Indonesia, melainkan berada di luar negeri.
Hal itu disampaikan Prabowo saat bersilaturrahmi dengan para ulama dan kyai se-Jawa di ponpes Majelis Ta'lim Kyai Tambak Deres, Kecamatan Bulak, Surabaya, Jatim, Selasa (19/2/2019) siang.

(Baca Juga: Prabowo Diminta Serahkan Ratusan Ribu Hektare Lahannya untuk Petani Kecil)
"Kekayaan Indonesia tidak berada di Indonesia. Angka-angka menunjukkan kekayaan kita mengalir ke luar negeri. Pekerjaan susah, pabrik-pabrik itu bukan milik kita," terang Prabowo.
Menurut Prabowo, tidak banyak pekerjaan yang memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Bahkan pekerjaan yang sulit didapat gajinya minim. Ini persoalan bangsa yang dihadapi sekarang.
"Jadi itulah saya merasa punya kewajiban untuk mengatasi persoalan ini. Karena saya diberi kelebihan dari rakyat lain, pengalaman dan pangkat, segalanya saya terima dari rakyat," paparnya.
Ia menambahkan, untuk menjaga kepercayaan dari rakyat, jika tidak baik harus mengakui tidak baik. Dirinya yakin dan paham bahwa negara Indonesia sangat kaya. Walaupun, menurut dia, kekayaan Indonesia tidak ada di Indonesia.
(Baca Juga: Singgung Kepemilikan Lahan Prabowo, Kiai Ma'ruf: Itu Bukan Menyerang)

Dirinya bukan pesimis, melainkan ingin mengubah kondisi Indonesia. Prabowo optimis bisa mensejahterakan rakyat dengan strategi dan pengalaman yang dimiliki. Pasangan Sandiaga Uno ini ingin swasembada pangan, swasembada bahan bakar dan air.
"Listrik akan diturunkan. Petani dibela supaya mereka tersenyum saat panen. Kita lindungi nelayan. Rakyat kita harus makan daging, telor dan ayam dengan harga terjangkau. Saya ingin mengamakan kekayaan rakyat agar bisa dinikmati rakyat. Itu tujuan saya di sisa hidup saya," ucapnya.
(Fiddy Anggriawan )