JAKARTA - Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo melalui Direktorat Pengelolaan Media menggelar kegiatan Workshop Peliputan Pemilu 2019. Kegiatan pelatihan wartawan meliput Pemilu ini bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Direktur Pengelolaan Media Direktorat Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Siti Meiningsih mengatakan bahwa kegiatan ini juga terbuka untuk mahasiswa dan masyarakat umum guna mensosialisasikan cara mengantisipasi berita bohong (hoax), terutama dalam menyambut Pemilu.
Siti melanjutkan acara bertemakan 'Masyarakat Pers Mengawal Pemilu yang Demokratis dan Bermartabat' itu diharapkan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam berkampanye antihoax dan mengajak wartawan serta masyarakat menggunakan media sosial dengan bijak.
Menurutnya, kendati penggunaan medsos sudah diatur ketat lewat hadirnya UU ITE, namun tindakan persuasif untuk bijak dalam penggunaan media sosial lebih diutamakan oleh pemerintah.
"Mari isi medsos dengan konten-konten positif. Walaupun kita sudah punya UU ITE, tapi kita lebih mengedepankan edukasi penggunaan media sosial," kata Siti dalam keterangan resminya yang diterima Okezone, Jumat (22/2/2019).
Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Pers, Jimmy Sillalahi juga mengimbau insan pers dan masyarakat untuk sama-sama mengendalikan diri untuk bijak dan tidak menyebarkan berita bohong.
"Hoax terjadi karena kelatahan jari kita. Rasa ingin duluan menyebarkan informasi yang terjadi akhirnya menyebar kemana-mana. Intinya pengendalian diri (jari)," tegasnya.