NEW DELHI – Dunia internasional mulai bereaksi atas peningkatan ketegangan yang terjadi di Kashmir antara dua negara bertetangga, India dan Pakistan setelah kedua belah pihak mengklaim telah menembak jatuh jet tempur seterunya pada Rabu. Berbagai negara meminta India dan Pakistan untuk saling menahan diri agar tidak terjadi konflik yang lebih besar lagi.
Diwartakan Reuters, Kamis (28/2/2019), Gedung Putih telah menyatakan kecaman atas peningkatan ketegangan di Kashmir dan mendesak kedua negara untuk “melakukan langkah-langkah de-eskalasi situasi.”
BACA JUGA: Konflik India-Pakistan Kacaukan Penerbangan Internasional Sejumlah Maskapai
Tekanan juga disampaikan oleh Pentagon dengan pernyataan yang berfokus "untuk mengurangi ketegangan dan mendesak kedua negara untuk menghindari aksi militer lebih lanjut."
Pemerintah China juga menyatakan keprihatinannya mengenai situasi antara India dan Pakistan, dua negara yang berdekatan dengan Negeri Tirai Bambu.
Dalam percakapan via telepon dengan Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.
Hubungan India dan Pakistan mulai kembali memanas sejak terjadinya serangan bom bunuh diri di Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 tentara para militer India pada 14 Februari. Namun, ketegangan memuncak pada Selasa setelah India melakukan serangan udara di wilayah Pakistan yang diklaim menjadi lokasi kamp teroris Jaish-e-Muhammad (JeM) yang dituding bertanggungjawab atas serangan bom tersebut.
BACA JUGA: India Menuntut Pakistan Bebaskan Pilot yang Pesawatnya Ditembak Jatuh
Sejak saat itu, kedua negara telah memerintahkan serangan udara selama dua hari terakhir. Eskalasi ketegangan seperti itu merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah pertama kalinya dalam sejarah dua kekuatan nuklir Asia Selatan itu. Pasukan darat kedua negara juga dilaporkan telah bertukar tembakan di lebih dari selusin lokasi di sepanjang Line of Control (LoC) dan wilayah Kashmir.
(Rahman Asmardika)