NEW DELHI - India mengatakan akan mengusir setengah dari staf di kedutaan besar Pakistan di New Delhi atas tuduhan mata-mata terhadap beberapa pejabat di sana. Langkah itu mendorong Islamabad menyatakan akan merespons dengan cara yang sama.
Hubungan antara dua negara bertetangga dengan senjata nuklir itu telah lama tegang dan langkah saling usir diplomat dengan tuduhan spionase, adalah hal yang umum.
Kedua negara itu tidak memiliki duta besar tetap dan pada bulan lalu saling menuduh satu sama lain telah menangkap dan menyiksa para diplomatnya secara ilegal.
"Mereka (Pakistan) telah terlibat dalam aksi spionase dan mempertahankan hubungan dengan organisasi teroris," kata kementerian luar negeri India dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/6/2020).
Pernyataan itu menyebutkan mengenai penculikan dua pejabat India di bawah todongan senjata yang terjadi baru-baru ini. New Delhi juga menuduh Islamabad melakukan penyiksaan menyusul dugaan insiden tabrak lari di Ibu Kota Pakistan.
"Perilaku Pakistan dan para pejabatnya tidak sesuai dengan Konvensi Wina dan perjanjian bilateral tentang perlakuan pejabat diplomatik dan konsuler.
"Karena itu, pemerintah India telah mengambil keputusan untuk mengurangi kekuatan staf di Komisi Tinggi Pakistan di New Delhi hingga 50 persen," kata kementerian itu sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Kementerian Luar Negeri India juga mengatakan akan "secara timbal balik mengurangi kehadiran staf diplomatiknya di Islamabad dengan proporsi yang sama".