“Saya hampiri. Matanya menatap tajam. Tangan, kaki dan sekujur badan terkulai tanpa gerak. Dia mengalami patah di 2 ruas tulang lehernya. Tangan dan kaki terlihat lumpuh. Seorang anak muda, 15 tahun, kecelakaan saat perjalanan ke kegiatan taklim,” tulis akun @aniesbaswedan disertai beberapa foto momennya bersama almarhum.
“Rahmat Hidayat,” jawabnya, saat saya tanya nama.
Dayat, panggilannya, lalu menyanyikan lagu penyemangat Persija. Saya dengar dia juga suka melantunkan shalawat. Dlm sakit yang tak terkira itu, dia masih melantunkan shalawat.
“Cium saya Pak. Cium saya Pak,” pinta Dayat.
Saya tatap dia. Dia senyum dan saya senyum. Lalu saya sentuh keningnya, pundaknya. Perlahan saya cium keningnya. Saya tahan, saya cium lama kening Dayat. Seakan anak sendiri. Sambil membayangkan dia sedang berhadapan perenggang nyawa.
Terdengar suara lirihnya, “terima kasih Pak Anies, terima kasih.” Saya senyum dan berdoa.