Kondisi jasad AP dan istrinya dibenarkan oleh Muchlis (56), paman korban. Menurutnya tidak ada luka yang diduga akibat senjata tajam atau pun benda tumpul di tubuh korban, kendati ia belum mengetahui persis penyebab kematian AP.

“Awalnya adiknya (AP) ini minta tolong tetangga yang dipanggilnya ke rumah. Soalnya adiknya ini ngeliat kondisi tetehnya sudah seperti meninggal di kamarnya. Adiknya ini bilang kalau tetehnya itu kesetrum, tapi kok kesetrum kondisinya begini, kan janggal. Makanya langsung manggil polisi,” ungkapnya.
Dipaparkan, pasutri itu merupakan pegawai di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM). Tewasnya AP di tangan pria berdarah Garut tersebut masih sulit dipercaya oleh keluarga besar AP.
“Selama ini ngga pernah terlihat cekcok, akur-akur saja. Suaminya itu juga pendiam, ngga banyak omong. Malah mereka baru cukuran anaknya seminggu lalu, tapi memang bayinya itu sering sakit-sakitan,” tandasnya.
(Khafid Mardiyansyah)