BANDUNG - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta semua pendukungnya melawan berita bohong alias hoax. Ia mengatakan berbagai isu yang ditekankan adalah pelarangan azan dan penghapusan pendidikan agama.
Menurutnya, isu tersebut tidak logis, karena dirinya menjaga hubungan yang baik dengan para ulama.
"Nanti pemerintahan kalau kita menang, azan akan dilarang, logikanya seperti apa?," ucap Jokowi dalam acara deklarasi Alumni Jabar Ngahiji dengan tema Mari Kita Satu Kembali, di Monumen Perjuangan, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Minggu (10/3/2019).
Selain itu, ia pun menyinggung tentang kriminalisasi ulama. Baginya, semua proses hukum sudah dijalankan dengan aturan. Jika ada yang melanggar, semua harus menerima konsekuensinya.
(Baca Juga: Diserang Fitnah Larang Azan & LGBT, Jokowi: Itu Isu Sampah!)
Maka dari itu, pendukungnya harus melawan semua berita palsu dengan fakta dan data. Disampaikannya secara sederhana kepada masyarakat di bawah.
"Saya sampaikan negara kita negara hukum semua sama. Ada anggota DPR, Gubernur yang masuk penjara ada. Kalau melanggar pasti akan diperiksa dam diadili. Ini negara hukum, dan tidak ada kriminalisasi ulama itu," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)