Sementara itu, Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto mengakui telah ada pertemuan dari jajaran kecamatan, kepolisian, tokoh ulama, dan pengasuh Ponpes yang disebut mengajarkan doktrin tentang kiamat dan aliran Nabi Musa As.
"Dari hasil tabayyun (kroscek), sudah dilakukan pada hari selasa dari mulai pukul 15.00-17.30 WIB dengan hasil informasi yang didapati itu tidak benar. Bagaimana kita meng-counter isu itu dengan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan tabayyun," bebernya.
Sebelumnya sejumlah tokoh dari Pemerintah Kecamatan Kasembon, kepolisian, tokoh ulama, dan tokoh masyarakat menggelar mediasi sekaligus konferensi pers terkait isu yang beredar difasilitasi oleh Polres Batu.
Dalam pertemuan yang digelar Rabu malam 13 Maret 2019 diperoleh hasil bahwa isu terkait doktrin kiamat sudah dekat, telah dipelintir oleh segolongan pihak yang mengatasnamakan Ponpes di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang yakni Ponpes Miftahu Falahil Mubtadiin.
(Angkasa Yudhistira)