JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, Eva Kusuma Sundari menilai apa yang disampaikan mA'ruf Amin dalam debat dengan Sandiaga sangat mengejutkan.
Sebab kata Eva apa yang disampaikan Ma'ruf dalam debat terutama dengan sejumlah istilah yang lahir dalam debat itu diluar dugaan banyak orang.
"Kalau melihat reaksi di netizen semua terkejut karena dibayangkan sebelumnya Kiai Ma'ruf itu akan tampil seperti orang tua, kurang update, dengan istilah milenial ada unicorn ada start up sesuatu yang sangat ditunggu dan menjadi minat milenial, mengulang dari Pak Jokowi tapi membuat kita terhentak kan," kata Eva saat dikonfirmasi Okezone, Selasa, (19/2/2019).
Dari sisi pemilihan diksi kata dalam debat Ma'ruf sebut unggul jika dibandingkan dengan Sandiaga yang cenderung monoton tanpa variasi.
"Soal pemilihan diksi Pak Kiai Ma'ruf jauh lebih bagus lebih banyak daripada Sandi dan istilahnya sangat milenial contohnya 10 years challenge itu adalah istilah yang lagi tren di dunia bisnis, untuk membandingkan kinerja. Ini konsep dasar yang mulai ramai dan ternyata kyai Ma'ruf update soal ini," tuturnya.

(Baca Juga: Penampilan Debat Ma'ruf Amin Patahkan Underestimate dari Masyarakat)
Kemudian istilah lain seperti Dudi yang berarti dunia usaha dan dunia industri, sebagai salah satu pilihan kata yang sangat baik dilakukan. Terlebih ketika menjelaskan persoalan stunting di Indonesia.
"Ketika dia menjelaskan campuran bahasa Inggris dan dalil Al-Qur'an misal konsep penciptaan dari anak-anak ketika membahas stunting, jadi argumen logisnya kemudian dicampur dengan pendekatan agama Islam jadi lebih kaya, lebih orisinil, dan pilihannya lebih banyak daripada pak Sandi yang mengulang Ok-Oce," tambahnya.
Hal itu tambahnya, menunjukkan bahwa pemikiran Ma'ruf jauh lebih luas jika dibandingkan dengan Sandiaga. Bahkan, kata Eva, hal itu terlihat ketika membahas persoalan ekonomi.
"Ketika membicarakan ekonomi dan saya yang surprise (terkejut) pak Ma'ruf ngomong detail tentang angka statistik," tuturnya.
(Angkasa Yudhistira)