Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Keluarga Protes Lambatnya Penyelidikan Kasus Pengeroyokan Santri hingga Tewas

Rus Akbar , Jurnalis-Rabu, 20 Maret 2019 |12:05 WIB
Keluarga Protes Lambatnya Penyelidikan Kasus Pengeroyokan Santri hingga Tewas
(Foto: Rus Akbar/Okezone)
A
A
A

PADANG - Keluarga korban dan alumni Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas (PPMNI) Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) menilai, penyelidikan yang dilakukan Polres Padang Panjang terkesan lamban. Hal ini terkait kasus penganiayaan terhadap santri, Rhobi Al Halim (18) yang koma lalu meninggal dunia di RSUP M. Djamil Padang, Senin 18 Februari 2019.

Haprizal Roji, alumni pesantren dan keluarga korban mendatangi Polda Sumbar di Jalan Jenderal Sudirman, Padang. Mereka meminta Kapolda dan Kajati Sumbar untuk mengambil alih kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap santri yang sedang dalam proses penyidikan Polres Padang Panjang.

"Kita tahu penyelidikan Polres Padang Panjang ini sudah berjalan sebulan dan ini sudah diketahui masyarakat banyak, tetapi hari ini tersangka 17 orang itu tidak ditahan, malah dititipkan ke pesantren, dan korban sudah mati," ujarnya, Rabu (20/3/2019).

Foto: Rus Akbar/Okezone

Menurut Haprizal, proses penyelidikan kasus ini belum sampai ke jaksa dan terkesan lambat. Untuk itu, pihaknya meminta Kapolda Sumbar untuk mengambil alih penyelidikan.

"Kemudian kami meminta 17 tersangka diproses secara objektif dan segera ditahan," katanya.

(Baca juga: Dituduh Mencuri, Seorang Santri Dikeroyok hingga Koma)

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement