YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi yang terletak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncuran 1.500 meter pada pagi ini.
Mengutip dari Antaranews, Rabu (27/3/2019), akun Twitter BPPTKG yang dipantau di Yogyakarta menuliskan Merapi meluncuran awan panas guguran itu pada pukul 04.23 WIB dengan durasi 150 detik dan mengarah ke Kali Gendol.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, selain awan panas guguran juga teramati dua kali guguran lava pijar ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 750–900 meter.
(Baca juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas dan Lava)
Dalam periode itu, asap kawah tidak teramati. Cuaca di Merapi terpantau berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat dengan suhu udara 18,2–21,4 derajat Celsius, kelembapan udara 69–97 persen, dan tekanan udara 569,3–710,2 mmHg.
Selain itu, terekam satu kali gempa awan panas dengan amplitudo 55 mm selama 150,5 detik, 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–25 mm selama 15,8–93,3 detik, satu kali gempa embusan dengan amplitudo 6 mm selama 24,4 detik, satu kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 4 mm selama 21.5 detik, serta dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2–4 mm selama 6,5–7,9 detik.
Selamat pagi #WargaMerapi,
— BPPTKG (@BPPTKG) 27 Maret 2019
Berikut ini kami sampaikan Laporan Aktivitas Gunung #Merapi periode pengamatan 26 Maret 2019 pukul 00:00-24:00 WIB.
Tingkat aktivitas Waspada (Level II). #statuswaspada sejak 21 Mei 2018 pic.twitter.com/4KA2LQ7s4y
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
(Baca juga: Gunung Merapi Alami 16 Kali Gempa Guguran, Warga Diimbau Tak Mendaki)
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas yang jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG, atau kantor BPPTKG.
(Hantoro)