Menurut dia, dalam teori conditioning, jumlah yang ditarget untuk pengondisian tidak perlu banyak, tetapi harus mampu menarik perhatian media, efek psikologisnya harus besar. Hal ini mirip dalam menilai dan menganalisis serangan teror dari persepsi intelijen, korban tidak perlu banyak, dengan bom yang kecil saja berita jadi besar.
Kasus surat suara tercoblos di Malaysia, yang diharapkan menjadi efek merusak adalah berita adanya dugaan kecurangan, inilah bagian pokoknya.
"Secara bodoh saja kalau kita mau berpikir, untuk apa ada upaya Paslon-01 dan caleg NasDem (Davin Kirana) harus main kotor di Malaysia?" kata dia, Sabtu (13/4/2019).
Dari data KPU RI , DPT Malaysia jumlahnya 985 ribu lebih, terbanyak di luar negeri, disusul China 465 ribu. Total DPT luar negeri 2.086.285 pemilih. Lalu, apakah KPU atau paslon-01, atau NasDem mau mengambil resiko hancur nama untuk sesuatu yang tidak seimbang?
"Jumlah maksimal 50.000 surat suara yang dimainkan itu dibandingkan dengan total DPT dalam negeri sebanyak 190 juta lebih itu sangatlah kecil dan tidak berarti, tidak mempengaruhi kemenangan," ungkapnya.