JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Eva Kusuma Sundari mengaku sedih melihat sikap Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto yang tidak percaya terhadap hasil quick count sejumlah lembaga survey. Dimana, hasil quick count sejumlah lembaga survei, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga.
Padahal, kata Eva, Prabowo meyakini hasil quick count dari lembaga survey saat menang di Pilkada DKI. Namun, kenyataan tersebut berbanding terbalik ketika hasil lembaga survei di Pilpres 2019 mengungguli Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca juga: MUI: Sikapi Proses Tahapan Pemilu 2019 dengan Sabar & Tawakkal
"Saya sedih sebetulnya, karena tidak konsistennya kubu sebelah ya. Dulu kita ingat, quick count di DKI, dan Pak Prabowo karena hasilnya sangat menguntungkan, dia ngomong percaya kepada quick count, nah sekarang ketika pilpres, quick countnya tidak menguntungkan beliau, dia gamau percaya pada quick count," papar Eva kepada Okezone, Minggu (21/4/2019).
Menurut Eva, deklarasi pertama Prabowo yang mengklaim unggul 52 persen berdasarkan hasil quick count internalnya tidak masuk akal. Sebab, sambungnya, Prabowo kembali deklarasi dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama dan menyatakan bahwa sudah unggul 62 persen dari hasil real count.