Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fosil "Singa Raksasa" Ditemukan di Laci Museum Kenya

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 22 April 2019 |03:31 WIB
Fosil
Singa raksasa di museum Kenya. (Foto: AFP)
A
A
A

SPESIES baru mamalia raksasa berhasil diidentifikasi setelah peneliti menyelidiki tulang-belulang yang disimpan selama beberapa dekade di laci museum Kenya.

Spesies yang dijuluki "Simbakubwa kutokaafrika" atau "singa besar Afrika" di Swahili itu diperkirakan berkeliaran di Benua Afrika di wilayah timur sekira 20 juta tahun silam.

Namun demikian, makhluk berukuran besar ini merupakan bagian dari kelompok mamalia yang sudah punah yang disebut hyaenodonts.

Penemuan ini dapat membantu menjelaskan apa yang terjadi pada kelompok mamalia tersebut.

Hyaenodonts –disebut demikian karena giginya mirip dengan hyena modern– adalah karnivora dominan lebih dari 20 juta tahun yang lalu. Demikian laporan National Geographic. Tetapi, mereka tidak terkait sama-sekali dengan hyena.

Fosil singa raksasa di museum Kenya. (Foto: MATTHEW BORTHS/NANCY STEVENS)

"Melihat ukuran giginya yang besar, Simbakubwa adalah hypercarnivore spesial yang secara signifikan lebih besar dari singa modern dan mungkin lebih besar dari beruang kutub," kata peneliti Matthew Borths, seperti dikutip oleh kantor berita AFP.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement