KENYA - Mantan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mendesak adanya dialog antara berbagai pihak. Dia menegaskan para pemimpin Kenya harus mengetahui bahwa kekuasaan dan wewenang disumbangkan oleh rakyat kepada mereka. Sehingga mereka harus mendengarkan masukan dari berbagai pihak.
Meskipun pemerintah telah menolak beberapa usulan dalam rancangan undang-undang (RUU) awal soal keuangan, namun para pengunjuk rasa menuntut agar RUU tersebut ditarik seluruhnya.
"Suara kami harus didengar. Kami adalah generasi yang akan datang, jadi mereka perlu mendengarkan kami,” terang Maureen Awuor, 23 tahun.
Presiden Kenya William Ruto berjanji akan memberikan tanggapan keras terhadap apa yang disebutnya sebagai kekerasan dan anarki.
“Tidaklah baik atau bahkan tidak mungkin bagi penjahat yang berpura-pura menjadi pengunjuk rasa damai untuk melakukan teror terhadap masyarakat, wakil-wakil mereka yang terpilih, dan lembaga-lembaga yang didirikan berdasarkan konstitusi kita dan berharap untuk bebas dari hukuman,” terangnya.
Ratusan orang dilaporkan terluka, termasuk terkena peluru karet dan gas air mata. Di sebuah katedral di Nairobi di mana sebuah kamp medis didirikan untuk merawat para pengunjuk rasa yang terluka, seorang reporter BBC menyaksikan para dokter dipaksa keluar dari gedung tersebut oleh tentara.
Unit sementara lainnya didirikan di luar unit gawat darurat di Rumah Sakit Nasional Kenyatta.
Protes ini telah menjadi berita utama di seluruh Afrika dan belahan dunia lainnya.