ARAB SAUDI - Eksekusi massal terhadap puluhan warga Arab Saudi baru-baru ini telah menuai kecaman luas kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pemerintahan di seluruh dunia, yang menyerukan kepada otorita Arab Saudi untuk menghentikan eksekusi massal semacam ini dan menyudahi pelanggaran hak asasi di negara kerajaan itu.
Minggu lalu Arab Saudi memenggal 37 warga Arab Saudi, di mana 34 di antaranya berasal dari kelompok minoritas Syiah, karena dituduh melakukan kejahatan terkait terorisme.
Baca juga: PBB Desak Arab Saudi Tunda Semua Rencana Pelaksanaan Hukuman Mati
Sejumlah pakar mengatakan pelanggaran hak asasi di Arab Saudi, termasuk eksekusi massal seperti itu, terus meningkat sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman memegang tampuk kekuasaan pada tahun 2017.
Direktur Amnesti Internasional untuk Advokasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, Philippe Nassif mengatakan, “Arab Saudi telah meningkatkan tindakan kekerasan terhadap semua bentuk perbedaan pendapat dalam beberapa tahun terakhir ini.”
Tetapi tindakan kekerasan ini secara khusus menarget minoritas Syiah yang berjumlah sekitar 10-15 persen dari total penduduk.