HARARE – Zimbabwe telah menjual hampir 100 ekor gajah ke China dan Dubai seharga total USD2,7 juta (sekira Rp39 miliar) selama enam tahun terakhir. Badan margasatwa Zimbabwe mengatakan bahw penjualan tersebut dilakukan karena populasi gajah yang berlebih.
Juru bicara Otoritas Pengelolaan Taman dan Margasatwa, Tinashe Farawo mengatakan kepada AFP bahwa gajah-gajah Zimbabwe memadati taman nasional, merambah permukiman manusia, merusak tanaman dan menimbulkan risiko bagi kehidupan manusia.
"Kami memiliki 84.000 gajah berbanding dengan daya tampung 50.000," kata Farawo, membenarkan penjualan gajah-gajah tersebut sebagaimana dilansir AFP, Kamis (16/5/2019).
"Kami percaya pada penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, jadi kami menjual beberapa gajah untuk mengurus sisanya.”
Farawo mengatakan 200 orang telah tewas dalam "konflik manusia dan hewan" dalam lima tahun terakhir, "dan setidaknya 7.000 hektar tanaman telah dihancurkan oleh gajah".