"Tidak lama kemudian ada lagi pelaku kerusuhan yang diamankan kembali saya rekam lagi tapi saat saaya ambil gambar tiba tiba ada anggota Brimob langsung melakukan pemukulan, tendangan, dengan beringasnya terhadap pelaku kerusuhan, yang sebenarnya menurut saya sudah tidak berdaya tidak berbuat apa-apa karena sudah di piting petugas," ujarnya.
Ternyata, saat itu ada anggota Brimob yang melihat dirinya merekam saat pemukulan tersebut. Mereka pun langsung berteriak dan menghampirinya yang sedang merekam. Salah seorang oknum anggota Brimob denga beringas tersebut merampas ponsel Budi dan memintanya untuk menghapus rekaman tersebut, meski sudah mengaku sebagai wartawan.
"Saya berusaha mempertahankan HP saya tapi karena pada waktu yang bersamaan ada yang memukul dari samping, bahkan salah satu teman saya Aziz yang melihat kronologi kejadian saya diperlakukan seperti itu. Saya juga sudah berteriak dua kali saya wartawan saya wartawan, tapi merkea tidak peduli mereka tetap beringas memukul dan merampas dan diminta untuk hapus semua," tuturnya.
(Baca Juga: AJI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Kekerasan ke Wartawan saat Aksi 22 Mei)
