Imam mengingatkan agar masyarakat yang ingin mengikuti syawalan mematuhi tata tertib. Beberapa aturan yang disyaratkan adalah wajib mengenakan busana yang rapi dan sopan dan tertib mengantri. Panitia juha menyediakan tempat penitipan tas demi kenyamanan pelaksanaan acara.
"Meski ada tempat penitipan tas, kami mengimbau tak perlu membawa barang. Selain itu masyarakat dan wisatawan juga dilarang berfoto selfie saat berada di atas bangsal demi kelancaran bersama," pungkasnya.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung menyambut baik open house yang dilakukan pemerintah DI Yogyakarta. Karena acara ini menjadi bentuk penguatan atraksi wisata yang unik dan menjadi nilai lebih dari pariwisata DI Yogyakarta. Apalagi DI Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata unggulan pariwisata Indonesia.
"Ini merupakan contoh konkrit kuatnya seluruh stakeholder pariwisata DI Yogyakarta dalam memajukan pariwisata. Mereka tau betul bagaimana men-create sebuah event yang menarik. Apalagi moment Lebaran menjadi momentum kembalinya para perantau ke tanah kelahiran," ujar Adella yang diamini Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Wawan Gunawan.
Bagi Wawan, pesona DI Yogyakarta tidak bisa terbantahkan. Keraton Jogja menjadi magnet yang tak terpisahkan dari pariwisata Jogja Dan dengan acara ini semakin memperkuat itu semua.