SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengaku prihatin dengan sejumlah musibah tewasnya sejumlah anak-anak di lubang bekas galian tambang batu bara yang ada di Kota Samarinda dan Sekitarnya.
Saat ini jumlah korban anak meninggal di lubang bekas galian tambang terus terjadi, dan korban terakhir adalah Natasya Aprillia Dewi siswa SD di Kelurahan Simpang Pasir, Palaran.
Baca juga: Kronologi Puluhan Penambang Emas di Bolaang Mongondow Tertimbun Longsor
"Kita semua prihatin atas musibah yang menimpa orang tua dan keluarganya. Kita harapkan ini yang terakhir dan tidak ada lagi korban di lubang eks tambang batu bara," kata Isran Noor di Samarinda.
Dengan banyaknya kejadian anak meninggal di kolam tambang, Isran berharap masyarakat juga proaktif dengan ikut mengingatkan, memelihara dan menjaga keluarga khususnya anak-anak mereka agar tidak mudah bermain di kawasan lahan tambang sampai berenang di kolam lubang eks tambang batu bara.