Kunjungan yang direncanakan berlangsung selama dua hari itu dipandang sebagai dorongan besar bagi Kim yang tengah berusaha mempertahankan momentum setelah sejumlah aktivitas diplomatik selama setahun terakhir. Kedua pemimpin diyakini akan membahas negosiasi nuklir yang macet dan kegagalan KTT Hanoi.
Analis mengatakan Xi akan ingin tahu apa yang terjadi dan apakah ada cara yang dapat ditemukan untuk mendorong negosiasi ke depan, informasi yang kemudian dapat dia bagi kepada Trump jika mereka bertemu di Jepang.
Surat kabar resmi pemerintah, China Daily mengatakan pada Rabu bahwa kunjungan itu akan memungkinkan kedua pemimpin untuk "menyetujui beberapa proyek kerja sama yang konkret".
Dan dalam editorial halaman depan yang langka di surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun pada Rabu, Xi menegaskan kembali dukungannya untuk pembicaraan nuklir, dengan mengatakan: "China mendukung Korea Utara untuk mempertahankan arah yang benar dalam menyelesaikan masalah semenanjung Korea secara politis."
Sementara bagi Kim Jong-un, kunjungan Xi akan memperlihatkan bahwa dia masih memiliki dukungan dari China, di saat hubungannya dengan pihak lain dalam posisi sulit.
(Rahman Asmardika)