Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rudal Nyasar dari Konflik Suriah-Israel Jatuh di Dekat Ibu Kota Siprus

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 01 Juli 2019 |19:22 WIB
Rudal Nyasar dari Konflik Suriah-Israel Jatuh di Dekat Ibu Kota Siprus
Personel militer memeriksa lokasi jatuhnya rudal di sebelah utara negara itu. (Foto: Reuters)
A
A
A

NIKOSIA - Sebuah rudal nyasar menghantam Siprus pada Senin pagi, melintasi di dekat daerah padat penduduk di Ibu Kota Nikosia dan mendarat di wilayah pegunungan. Para pejabat mengatakan bahwa rudal itu kemungkinan berasal dari serangan udara Israel ke Suriah dan respons Damaskus atas serangan tersebut.

Ledakan dari rudal tersebut terjadi sekira pukul 1 dini hari di wilayah Tashkent, juga dikenal sebagai Vouno, sekira 20 kilometer timur laut Nikosia. Ledakan itu menyebabkan bukit-bukit terbakar dan terdengar sampai beberapa mil jauhnya. Tidak ada korban jiwa akibat ledakan tersebut.

Rudal itu jatuh di saat serangan udara Israel terhadap Suriah tengah berlangsung. Media pemerintah Suriah mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Damaskus balas menembakkan rudal atas serangan tersebut.

"Penilaian pertama adalah bahwa rudal buatan Rusia ... yang merupakan bagian dari sistem pertahanan udara yang terjadi tadi malam dalam menghadapi serangan udara terhadap Suriah, menyelesaikan jangkauannya dan jatuh ke negara kita setelah rudal itu meleset," kata Menteri Luar Negeri Turki Siprus, Kudret Ozersay dalam sebuah posting di Facebook sebagaimana dilansir Reuters, Senin (1/7/2019).

Dia mengatakan ledakan itu diduga terjadi sebelum rudal menghantam tanah karena tidak adanya kawah yang ditemukan.

"Kepingan-kepingannya yang jatuh ke beberapa titik berbeda membuktikan bahwa rudal meledak di udara sebelum jatuh," tambahnya.

Siprus terletak di sebelah barat Suriah. Pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan rudal yang menargetkan posisi militer Suriah di Homs - sekira 310 kilometer dari Nikosia - dan pinggiran Kota Damaskus semalam dalam serangan yang menewaskan sedikitnya empat warga sipil dan melukai 21 lainnya.

Insiden aneh ini menjadi yang pertama kalinya Siprus terjebak dalam konflik dan operasi militer di Timur Tengah meskipun memiliki letak yang berdekatan dengan kawasan tersebut.

Seorang analis militer Siprus Yunani, Andreas Pentaras, mengatakan puing-puing itu menunjukkan bahwa itu adalah rudal S-200 buatan Rusia, yang dapat memiliki jangkauan hingga 400 kilometer.

"Sebuah penilaian dari gambar-gambar yang dipublikasikan menunjukkan dasar sayapnya. Ada tulisan Rusia di atasnya, jadi itu menunjukkan itu buatan Rusia. Suriah menggunakan rudal buatan Rusia, jadi penilaian yang tidak terlalu aman adalah seperti itu. sebuah S-200 (rudal), " kata pensiunan jenderal militer itu kepada Sigma TV di Siprus.

Dia mengatakan rudal itu mungkin keluar jalur karena alat pengacak, dan jika jenis rudal itu benar S-200, kemungkinan benda itu rusak.

"Saat ini kami tidak bisa menjadi absolut tetapi dari gambar dan tulisan rudal itu tampaknya sebuah S-200," kata analis Zenonas Tziarras dari think tank Geopolitik Siprus.

Rudal-rudal itu dirancang untuk meledak di udara jika mereka tidak mengenai sasaran, katanya.

Penduduk mengatakan kepada media Siprus bahwa mereka melihat cahaya di langit, kemudian tiga ledakan keras terdengar sejauh bermil-mil. Tashkent adalah sebuah desa kecil di kaki pegunungan yang membentang di Siprus utara. Pihak berwenang mengevakuasi beberapa rumah.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement