Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Khofifah Jawab soal Kedekatan Dengan Para Terdakwa Kasus Jual-Beli Jabatan Kemenag

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Rabu, 03 Juli 2019 |12:54 WIB
Khofifah Jawab soal Kedekatan Dengan Para Terdakwa Kasus Jual-Beli Jabatan Kemenag
Gubernur Jawa Timur Khofifah (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terkait dengan kedekatannya dengan para terdakwa kasus dugaan suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Hal itu diketahui, saat Khofifah dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perkara tersebut untuk terdakwa Kakanwil Kemenag Jatim, Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemag Gresik, Muafaq Wirahadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).

Dalam keterangannya, Khofifah mengaku mengenal terdakwa Haris Hasanuddin hanya sebagai rekan kerja ketika. Menurutnya, ketika itu, dirinya diminta untuk menghadiri sebuah acara dan menjadi seorang narasumber.

"Sejak saya jadi Gubernur, kemudian ada Rakor Kemenag, pak Haris mengundang. Saya tidak kenal secara personal. Saya diundang sebagai narsumber," kata Khofifah saat memberikan kesaksiannya.

Baca Juga: KPK Tunggu Kehadiran Khofifah Jadi Saksi Sidang Kasus Kemenag Besok

Khofifah

Selain itu, Jaksa penuntut umum KPK juga menanyakan sejauh mana kedekatan Khofifah dengan terdakwa Romahurmuziy atau Romi.

Menurut Khofifah, pengenalannya dengan Romi hanya sebatas sesama anggota Partai dari PPP sebelum dirinya hijrah ke PKB.

"Secara khusus tidak ada," ujar mantan Menteri Sosial (Mensos) tersebut.

Kendati begitu, Khofifah menyatakan mengenal sosok dari seseorang yang bernama Roziqi. Belakangan diketahui bahwa, Roziqi merupakan mertua dari terdakwa Haris Hasanuddin.

"Kenal, dulu Kakanwil Jawa Timur. Saya dulu ketua Muslimat PBNU. Saya baru tahu setelah ramai di media. Bahwa Pak Roziqi adalah mertua Haris," ucap Khofifah.

Sekadar diketahui, Awal mula mencuatnya nama Khofifah dalam perkara ini setelah adanya pernyataan dari mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy‎.‎ Romi, sapaan karib Romahurmuziy menyeret Khofifah dan pengasuh Ponpes, Kiai Asep Saifuddin Halim sebagai salah satu orang yang merekomendasikan Haris Hasanuddin.

Romi menyatakan bahwa mendapat masukan dari Khofifah dan Kiai Asep Saifuddin terkait kelayakan Haris Hasanuddin dalam seleksi ‎promosi jabatan Kakanwil Kemenag Jatim. Padahal, Haris tidak layak menjadi Kakanwil Kemenag Jatim karena terkena sanksi disiplin.

"Ibu Khofifah Indar Parawansa, misalnya. Beliau Gubernur terpilih yang jelas-jelas mengatakan 'Mas Romi, percayalah dengan Haris, karena Haris ini orang yang kerjanya bagus," ungkap Romi saat menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Maret 2019, lalu.

Khofifah

Nama Khofifah kembali muncul ketika Menteri Agama (Menag)‎, Lukman Hakim Saifuddin‎ bersaksi‎ di sidang perkara dugaan suap jual-beli jabatan digelar pada Rabu, 2 Juni 2019. Saat itu, Menag mengakui bahwa Romi pernah mendapat aspirasi dari Khofifah terkait Haris Hasanuddin.

"Yang terkait dengan saudara Haris, seinget saya saudara Romahurmuziy pernah menyampaikan kepada saya itu mendapat semacam rekomendasi dari pejabat, Gubernur Jatim beberapa tokoh ulama memberi apresiasi saudara Haris. Itu hanya sebagai saran dan masukan," kata Lukman Hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.

(Edi Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement