JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga DKI Jakarta untuk bijak menggunakan air. Imbauan itu disampaikan sebagai langkah antisipasi kekeringan menyusul musim kemarau yang akan berlangsung hingga September 2019 mendatang.
"Antisipasi kekeringan yang dapat dilakukan oleh masyarakat bijak dalam penggunaan air bersih, lebih hemat dan cermat," kata Kepala Staf Sub Bidang Analisis Informasi Iklim BMKG Pusat, Adi Ripaldi, dilansir dari Antaranews, Kamis (4/7/2019).
Menurut dia, kemarau di wilayah DKI Jakarta telah dimulai dari bulan Mei dan akan memasuki puncaknya pada bulan September hingga Oktober. Hasil monitoring Hari tanpa hujan (HTH) wilayah DKI Jakarta sebagian besar wilayah mengalami HTH kriteria panjang yakni 21 sampai 30 hari.
Baru dua wilayah yang termonitor berstatus siaga karena HTH sangat panjang yakni 31 sampai 60 hari tidak ada hujan yakni Rawa Badak dan Rorotan.
Monitoring HTH dilakukan untuk mengetahui wilayah mana saja yang tidak mengalami hujan terhitung sejak April.
"Jika 21 sampai 30 hari tidak ada hujan, artinya dari sisi suplai air (curah hujan) sudah sangat berkurang, kalau dampak lanjutannya bisa bermacam-macam, tergantung permasalahannya," tuturnya.