JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) enggan menggurui Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dalam hal penyusunan Kabinet Kerja jilid II. Partai berlambang kakbah itu yakin petahana akan memertimbangkan figur yang memiliki kualitas, kemampuan dan tentunya pengalaman.
"Kami tidak dalam posisi 'menggurui' karena penyusunan kabinet itu hak prerogatif Jokowi yang menyusunnya sesuai dengan kebutuhan tentu yang memertimbangkan aspek kualitas, kemampuan dan pengalaman," ucap Wasekjen PPP, Achmad Baidowi saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Di samping itu, PPP enggan mendikotomikan kalangan parpol dan profesional terkait kandidat menteri Jokowi. Bagi Awiek-sapaan akrab Baidowi, kader parpol juga banyak yang profesional di bidangnya.

"Tidak harus ada dikotomi parpol dan profesional. Karena yang profesional di bidangnya itu banyak juga di parpol. Yang diatur dalam Undang-undang hanya batasan maksimal jumlah menteri yakni 34," jelas anggota Komisi II DPR itu.
Jokowi dalam beberapa kesempatan mengaku akan merekrut menteri dari kalangan milenial. Sebab pergerakan dunia kini semakin dinamis. Karena itu dibutuhkan anak-anak muda yang cekatan dan enerjik dalam mengeksekusi program kerja sebagaimana cita-cita sang Presiden.
(Rizka Diputra)