"Para pihak yang mempersoalkan stiker sepertinya belum menerima informasi yang utuh. Kita harus jernih dan secara adil melihat sesuatu. Ini kan cuma wujud rasa terima kasih Garuda kepada Pak Jokowi sebagai Presiden RI," tutur dia.
Dia menambahkan, perlu diingat bersama, kuota haji untuk Indonesia ditambah 10.000 jemaah. Hal ini setelah Presiden Jokowi bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana Pribadi Raja (Al-Qasr Al-Khas) pada April 2019.
"Kita harus berterima kasih kepada Pak Jokowi dengan penambahan kuota haji 10.000. Mereka yang mempersoalkan stiker sepertinya iri dan sirik. Kebaikan apapun yang dilakukan pasti disalahin. Garuda ini kan bagian dari negara. Saya pribadi justru mendukung dan mengapresiasinya. Karena memang tidak ada masalah sama sekali," urai dia.
Menurutnya, desakan agar Dirut Garuda dicopot juga tidak berkorelasi dengan stiker. Habib Sholeh mengatakan, untuk apa mencopot Dirut Garuda?
"Justru harus tetap dipertahankan. Jangan lah kita gemar menyerang atau menyudutkan sesama. Sikap seperti itu sangat tidak terpuji," pungkasnya.
(Awaludin)