"Sikap politik Partai Gerindra ya tetap biasa aja, kita belum berbicara misalnya pada langkah kita akan berkoalisi, atau kita akan oposisi, kan belum? Itu nanti diputuskan dalam rapat partai seperti juga pak Prabowo bertemu pak Jokowi itu kan keputusan partai," ungkapnya.
Saat disinggung mengenai pidato Prabowo saat bertemu Jokowi yang menyebut akan membantu pemerintah, Arief meminta untuk tidak disalah artikan bahwa Prabowo akan berkoalisi, sebab hal itu masih menunggu rapat partai.
"Begini, pak Prabowo itu seorang patriot, dia bekas mantan tentara artinya dia punya kewajiban untuk membantu ketika negara memang membutuhkan, ketika negara dalam keadaan darurat, ketika negara terancam secara ekonomi dan sosial, artinya sekarang terancam nih, terjadi polarisasi di masyarakat ya kita siap membantu menyatukan kembali," paparnya.
"Jangan diartikan misalnya membantu ikut dalam kabinet nah itu mah belum belum, belum ada dalam pembicaraan kita, belum ada pembahasan, begitu juga kan saya, saya adalah elite pertama Gerindra yang pertama kali mendorong pertemuan itu dari seluruhnya," tutup Arief.
(Awaludin)