Dugaan lain adalah kapal tanker itu melakukan perdagangan ilegal dengan mematikan pelacaknya dan merapat di pelabuhan Iran dan mengangkut minyaknya, yang merupakan pelanggaran atas sanksi AS. Kapal China, “Sino Energy 1” dilaporkan juga menghilang dengan cara yang sama bulan lalu sebelum muncul kembali dengan muatan penuh minyak dan berlayar ke arah yang berlawanan.
BACA JUGA: Iran Dilaporkan Cegat Kapal Tanker Inggris di Selat Hormuz
Namun, “Riah” adalah kapal milik perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) yang hampir tidak mungkin melakukan bisnis dengan Iran, karena hubungannya dengan Arab Saudi dan perbedaan politik yang sangat tajam.
Dengan berbagai laporan yang saling bertentangan beredar dan belum ada bukti yang konkret, keberadaan “Riah” sejauh ini masih belum diketahui.
(Rahman Asmardika)