DUBAI – Iran mengklaim telah menahan sebuah kapal tanker Inggris di Selat Hormuz pada Jumat dan membantah pernyataan Amerika Serikat (AS) yang mengatakan telah menjatuhkan drone Iran di wilayah tersebut. Insiden ini semakin menambah ketegangan di wilayah Teluk yang telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Inggris mengatakan sedang mencari informasi tentang kapal tanker Stena Impero, yang sedang menuju ke pelabuhan di Arab Saudi dan tiba-tiba mengubah arah setelah melewati selat di mulut Teluk. Operator kapal tanker itu, Stena Bulk, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa kapal tidak lagi berada di bawah kendali kru dan tidak dapat dihubungi.
BACA JUGA: Iran Panggil Dubes Inggris Terkait Penyitaan Kapal Tanker di Perairan Gibraltar
Kantor berita Iran, IRNA, mengutip sumber militer mengatakan bahwa kapal itu mematikan pelacaknya, mengabaikan peringatan dari Garda Revolusi dan berlayar ke arah yang salah di jalur pelayaran.
"Kami akan merespons dengan cara yang dipertimbangkan tetapi kuat dan kami benar-benar jelas bahwa jika situasi ini tidak diselesaikan dengan cepat akan ada konsekuensi serius," kata Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt kepada wartawan sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (20/7/2019).
Hunt mengatakan bahwa Inggris "tidak mempertimbangkan opsi militer, kami mencari cara diplomatik untuk menyelesaikan situasi."
Stena Bulk mengatakan bahwa kapalnya mematuhi semua peraturan navigasi dan internasional saat berlayar.