BERLIN - Pemerintah Jerman melakukan penyelidikan setelah akun Twitter seorang diplomatnya di Palestina terlihat memberikan ‘like’ pada posting Twitter yang dianggap anti-Israel dan anti-Semit. Sang diplomat telah membantah keterlibatannya dalam perkara itu.
Aktivitas mencurigakan pada akun Twitter Christian Clages, pimpinan misi Jerman di Palestina, pertama kali terlihat oleh tabloid Jerman Bild pada Kamis. Akun Twitter resmi Kantor Perwakilan Jerman di wilayah Palestina terpantau menyukai atau memberikan ‘like’ pada posting-posting bernada anti-Israel seperti klaim bahwa Israel hanya "menghormati hari libur agamanya sendiri," dan sebuah video yang memuji wanita Palestina melawan tentara Israel.
Akun itu bahkan memberi ‘like’ pada meme "Neymar menangis" yang diadaptasi untuk mengolok-olok tentara Israel, serta posting-posting lain oleh pengguna Twitter yang menyalahkan Zionis atas berbagai hal dan membandingkan Israel dengan negara totaliter.
— We'll always miss you (@ComradePapaya) March 30, 2019
Aktivitas akun Twitter itu memicu penyelidikan internal oleh Kementerian Luar Negeri Jerman. Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan tidak mendukung konten seperti itu dan meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui "bagaimana ‘like’ itu terjadi" dan "menentukan konsekuensinya".
"Kementerian Luar Negeri dengan tegas melepaskan diri dari tweet yang disebutkan," kata kementerian itu kepada AP dalam sebuah pernyataan tertulis yang dilansir RT, Sabtu (20/7/2019).
"Konten tersebut tidak dapat diterima dan bertentangan dengan pandangan pemerintah Jerman."
Clages sendiri juga dengan cepat dan "secara eksplisit" menyangkal memberikan 'like' secara pribadi. Ketika skandal itu meledak, Clages, atau siapa pun yang mengelola akunnya, tampaknya menyempatkan waktu untuk meng-'unlike' tiap-tiap posting yang menyinggung tersebut. Namun, kasus ini berarti tim media sosial misi diplomatik itu - atau seseorang di dalamnya yang memiliki akses ke akun tersebut - mungkin dalam masalah.
(Rahman Asmardika)