Choi mengatakan, pemilihan Prasetyo sebagai Jaksa Agung kala itu dilakukan karena Jokowi membutuhkan sosok berani dalam penegakan hukum. Sehingga NasDem memberikan nama Prasetyo yang kebetulan disetujui.
“Waktu Pak Prasetyo itu kan karena dibuka siapa yang mau mengajukan untuk posisi Jaksa Agung yang berani. Lalu kami kasi Pak Prasetyo itu. Kalau besok seperti itu ya memang kami tentunya sudah punya calon,” terangnya.
Namun demikian dirinya tidak menyebut siapa nama yang sudah disiapkan partainya itu untuk mengisi posisi Jaksa Agung nantinya. Ia juga sadar bahwa banyak masyarakat yang menolak apabila posisi itu diisi oleh orang partai.
(Edi Hidayat)