DENPASAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyatakan gempa bermagnitudo 4,7 yang mengguncang Kuta dan Nusa Dua, Kabupaten Badung pada Senin, pukul 04.30 Wita, tidak menimbulkan kerusakan di sembilan kabupaten dan kota di "Pulau Dewata" itu.
"Berdasarkan hasil koordinasi via radio dengan BPBD kabupaten/kota se-Bali, gempa memang dirasakan di sembilan kabupaten/kota, tetapi dari laporan yang kami terima nihil kerusakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, mengutip Antaranews, Senin (29/7/2019).
Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa terletak pada koordinat 9,22 LS dan 114,52 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 kilometer barat daya Nusa Dua dengan kedalaman 46 kilometer. Gempa terutama dirasakan oleh masyarakat di wilayah Kuta dan Nusa Dua.
"Meskipun secara keseluruhan gempa ini tidak sampai menimbulkan kerusakan, kami imbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan," ucapnya.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar M Taufik Gunawan mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa itu merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Ia menambahkan, dampak gempa berdasarkan laporan masyarakat yang berupa guncangan itu, dirasakan di wilayah Kuta II-III MMI dan Nusa Dua, Ungasan, Lombok Tengah II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan, ujar dia, menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Masyarakat kami imbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa ataupun memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa bumi yang bisa membahayakan kestabilan bangunan.
Follow Berita Okezone di Google News
(erh)