DENPASAR – Daya tarik Bali sebagai tempat tujuan wisatawan turut membuat industri penerbangan berkembang. Hal itu ditunjukkan dengan dibukanya penerbangan baru ke berbagai tujuan wisata, salah satunya oleh Malindo Air yang akan membuka direct flight Sysdney-Bali.
Inaugural flight rute ini akan dilakukan pada 15 Agustus mendatang. Rute baru yang dihadirkan Malindo diperkirakan membuat jumlah wisatawan ke Bali akan bertambah. Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Adella Raung mengatakan Malindo Air akan melayani daily flight.
“Bali selalu menjadi daya tarik buat wisatawan dan industri pariwisata. Banyaknya wisatawan yang berkunjung menjadi alasan banyak maskapai membuka rute dengan poros Bali. Termasuk Malindo Air, maskapai ini bukan hanya akan meramaikan, tetapi juga siap bersaing karena Malindo akan membuka penerbangan reguler dengan frekuensi terbang harian (daily flight) mulai 15 Agustus 2019,” ujarnya, Minggu (11/8/2019).
Untuk melayani rute Sydney-Denpasar, Malindo Air akan menggunakan pesawat jenis Boeing 737-900 ER. Dengan konfigurasi 12 kursi Kelas Bisnis, ditambah 168 kursi Kelas Ekonomi. Malindo akan memberikan tambahan 23.472 penumpang (full capacity) hingga akhir 2019.
Penerbangan dari Sydney menuju Denpasar akan dilayani dengan nomor penerbangan OD172. Pesawat ini akan berangkat dari Sydney pukul 12.00 waktu setempat dan akan tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar sekitar pukul 16.50 Wita.
Sementara penerbangan dari Denpasar menuju Sydney akan dilayani dengan nomor penerbangan OD171. Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai pesawat akan berangkat pukul 22.35 Wita dan dijadwalkan tiba di Sydney sekitar pukul 06.40 waktu setempat.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, dibukanya rute baru ini merupakan wujud kerjasama antara Kemenpar dengan Malindo Air.
“Tahun ini merupakan tahun kedua Kemenpar melakukan kerja sama dengan Malindo Airlines. Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk joint promotion. Kegiatan inaugural flight ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan joint promotion tersebut,” papar Rizki.
Tak bisa dipungkiri, Bali masih menjadi magnet utama untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari data BPS yang dirilis 1 Maret 2019. Dituliskan bahwa kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata pada awal 2019 mencapai 456.218 orang. Wisman yang datang melalui bandara sebanyak 452.405 orang, sedangkan yang melalui jalur laut sebesar 3.813 kunjungan.
Jumlah 456.218 kunjungan ini meningkat sebesar 27,41 persen jika dibandingkan dengan Januari 2018. Lebih lanjut wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada Januari 2019 yaitu turis asal Tiongkok (24,94 persen), Australia (20,94 persen),India (6,30 persen), Amerika Serikat (3,85 persen) dan Rusia (3,59 persen).
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan aksesibilitas memiliki peran penting untuk meningkatkan kunjungan ke suaty destinasi. “Kuncinya adalah 3A (aksesibilitas, atraksi, amenitas). Kemudahan mencapai destinasi akan membuat wisatawan lebih banyak datang, Bali memiliki itu. Pulau Dewata memiliki akses udara dan laut yang mumpuni dan ini mempermudah wisatawan yang ingin berlibur ke sana,” paparnya.
Untuk atraksi dan amenitas, Menpar tidak meragukan Bali. Pulau Dewata memiliki atraksi nature, culture dan manmade yang luar biasa yang selalu membuat wisatawan ingin hadir kembali. Begitu pun dengan amenitas, hotel mewah sampai homestay tersedia di sana.
(Abu Sahma Pane)