SEOUL – Korea Utara telah menolak pembicaraan lebih lanjut dengan Korea Selatan, mengatakan bahwa langkah itu “sepenuhnya kesalahan dari tindakan Korea Selatan”. Pernyataan itu disampaikan sebagai respons dari pidato Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada Kamis.
Berpidato pada peringatan pembebasan Korea dari pendudukan Jepang, Moon bersumpah untuk menyatukan semenanjung Korea pada 2045. Dia mengatakan bahwa tujuan mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea berada pada "titik paling kritis", karena pembicaraan antara Utara dan Selatan tampaknya menemui jalan buntu.
BACA JUGA: Presiden Korsel Janji Kejar Upaya Reunifikasi Korea pada 2045
Dalam pernyataannya, Korea Utara mempertanyakan makna dialog ketika "bahkan pada saat ini, Korea Selatan melanjutkan latihan militer bersama (dengan AS) sementara untuk berbicara tentang ekonomi damai atau rezim damai, Korea Utara tidak memiliki hak untuk melakukannya".
"Kami bahkan mempertanyakan apakah proses pemikirannya masuk akal ketika ia menyebutkan 'pembicaraan' antara Utara dan Selatan sambil memainkan skenario perang yang berencana menghancurkan sebagian besar pasukan kami dalam 90 hari,” demikian disampaikan dalam pernyataan tersebut sebagaimana dilansir BBC, Jumat (16/8/2019).