Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Petani Karawang Panen Padi Rp 35 Juta Per Hektar Meski Kemarau

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Jum'at, 30 Agustus 2019 |12:58 WIB
Petani Karawang Panen Padi Rp 35 Juta Per Hektar Meski Kemarau
Foto: dok Kementan
A
A
A

KARAWANG - Sebagai salah satu lumbung pangan Nasional, Kabupaten Karawang terus berproduksi meskipun di tengah kemarau panjang 2019 ini. Sekaligus membuktikan beras dari petani akan selalu ada untuk memenuhi pangan masyarakat.

Hal ini diutarakan Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi saat melakukan panen padi Kelompok Tani (Poktan) Sri Rahayu bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Hanafi di Kampung Waluya Desa Kertawaluya Kecamatan Tirtamulya Kabupaten Karawang, Kamis (29/8/2019).

Suwandi menyatakan pertanaman di desa ini menarik karena petani mampu panen dengan produktivitas dari hasil ubinan 9 ton per hektar padi dari varietas Inpari 32. Dengan harga gabah (GKP) rata-rata Rp 5 ribu. "Berarti ada hasil bersih Rp 35 juta setelah dikurangi biaya produksi Rp10 juta per hektar," ujar Suwandi.

Menurutnya, penggunaan benih padi varietas unggul berupa Inpari 32 juga sangat bagus digunakan petani karena memiliki produktivitas tinggi sama halnya dengan varietas Ciherang. "Kemudian memiliki keunggulan toleran kekeringan sehingga masih mampu berproduksi kala kemarau," tutur Suwandi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Hanafi menegaskan Karawang masih menjadi andalan pemenuhan pangan nasional dan Jawa Barat. Karenanya, ia berharap akan perlunya ditingkatkan dengan sumberdaya yang dimiliki.

"Upaya untuk meningkatkan produksi padi perlu dilakukan dengan penerapan intensifikasi yaitu penggunaan varietas unggul berupa benih bemutu, teknologi perlindungan hama tanaman hingga teknologi jajar legowo," tegasnya.

"Tentunya dengan mengedepankan budidaya tanaman sehat dan lokal secara holistik," sambung Hanafi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement