PEKANBARU – Anggota Polsek Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, berhasil menangkap SS yang diduga menjadi otak pembunuhan suaminya Marison Simaremare (47). Sebelum menangkap wanita berusia 45 tahun tersebut, polisi terlebih dahulu meringkus dua eksekutor pembunuhan Marison.
Kapolsek Sungai Apit Iptu Yudha Efiar mengatakan SS ditangkap di daerah Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau. Ia mengatakan SS sedang diinterogasi pihak berwajib terkait pembunuhan suaminya Marison Simaremare.
Baca juga: Istri Sewa 2 Pria Bunuh Suami, Diduga karena Sakit Hati
"Setelah berhasil menangkap dua eksekutor, kita melakukan pengejaran terhadap SS. Sekarang SS yang diduga sebagai dalang pembunuh suaminya sendiri sudah berhasil kita tangkap di wilayah Lipat Kain," kata Kapolsek Sungai Apit Iptu Yudha Efiar kepada Okezone, Senin (2/9/2019).
Hasil interogasi pihak kepolisian, penganiayaan yang berujung kematian terhadap Marison dilatarbelakangi prahara rumah tangga. SS menyatakan sering dimarahi suami itu. Pertengkaran rumah tangga sering terjadi antara SS dan Marison.
Baca juga: Bayi 3 Bulan yang Dibunuh Ibu Kandung Berjenis Kelamin Perempuan
"SS mengakui bahwa dialah yang menyuruh dua orang untuk menganiaya suami. Korban tewas akibat luka senjata tajam," imbuh Iptu Yudha.
Pembunuhan terhadap Marison Simaremare terjadi pada Sabtu 31 Agustus 2019 sekira pukul 01.00 WIB. Peristiwa itu terjadi di Rumah Sarang Walet di Kampung Mangkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Baca juga: Petaka Cinta Segitiga, Guru Ngaji Tewas Disiram Air Keras oleh Selingkuhan Istrinya
Rumah Sarang Walet tersebut milik Kopyo yang dijaga oleh Marison. Di dalamnya ada istri dan anak korban.
Pembunuhan berawal ketika terjadi pertengkaran antara Marison dengan dua eksekutor RM (27) dan LHH (21) di Rumah Sarang Walet. Saat itu SS pura-pura kabur setelah mengetahui ada perkelahian di dalam rumah.
Baca juga: Suami Bunuh Istri karena Pasang Status Janda di Facebook
Kedua pelaku yang sudah membawa senjata tajam menghabisi korban dengan melakukan penusukan. Marison sempat melarikan diri dan masuk parit, namun nyawanya tidak tertolong sebelum mendapat perawatan medis.
(Hantoro)