SAMPIT - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali mengganggu penerbangan di Bandara H Asan, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Senin (2/9/2019).
Bahkan pada sore hari pesawat sempat dialihkan ke Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, baru kembali terbang dan mendarat di Bandara H Asan, Sampit.
Asap cukup pekat terjadi pada sore hari. Jarak pandang di sekitar landasan pacu bandara yang terletak di pinggir Sungai Mentaya itu berkurang hanya menjadi sekitar 1.500 meter, padahal jarak pandang aman sekitar 4.000 meter.
Informasi dihimpun, pesawat Wings Air yang bertolak dari Semarang dan transit di Pangkalan Bun, kemudian seharusnya mendarat di Bandara H Asan Sampit pukul 15.25 WIB, namun karena terhalang kabut asap, pesawat dialihkan ke Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya.
Pesawat itu mendarat di Palangka Raya sekitar pukul 16.30 WIB. Setelah jarak pandang di Bandara H Asan Sampit membaik, pesawat kemudian diterbangkan dari Palangka Raya dan mendarat di Sampit dengan aman.
"Pesawat divert atau mengalihkan penerbangannya ke Palangka Raya. Tapi sekarang pesawat Wings Air sudah terbang kembali dan aman membawa 37 penumpang tujuan Sampit," kata Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Siswanto di Palangka Raya, dilansir dari Antaranews.
Sementara itu, penerbangan NAM Air dari Surabaya tujuan Sampit berjalan lancar dan mendarat dengan aman di Bandara H Asan Sampit karena jarak pandang berangsur membaik.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun H Asan Sampit, Nur Setiawan mengatakan, jarak pandang di sekitar Bandara H Asan Sampit pada Senin sore memang sempat memburuk akibat pekatnya kabut asap.