PALEMBANG - Kabut asap tebal masih menyelimuti Kota Palembang, Sumatera Selatan dan sekitarnya. Kabut asap merajalela akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang secara bersamaan terjadi di beberapa titik di wilayah itu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, permukaan angin dari tenggara dengan kecepatan 5-15 knot atau 9-28 km per jam mengakibatkan potensi masuknya asap akibat karhutla yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
BMKG Sultan Mahmud Badarudin II Sumsel, mengimbau supaya masyarakat menggunakan masker dan meminum banyak air putih guna pencegahan akibat kabut asap.
"BMKG Sumatera Selatan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam bertransportasi, seiring potensi menurunnya jarak pandang dan senantiasa menggunakan masker dan minum banyak air saat beraktivitas di luar rumah," ucap Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Sumsel, Bambang Beny, Kamis (5/9/2019).
Diketahui, sumber dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat beberapa titik panas di wilayah sebelah tenggara kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen yang berkontribusi asap ke wilaya Kota Palembang.
Wilayah tersebut antara lain Pampangan Ogan Komering Ilir (OKI), Tulung Selapan OKI, Cengal OKI, Mesuji OKI dan Pematang Panggang OKI. BMKG merilis jarak pandang padal tanggal 4 September kemarin jarak pandang mencapai 1,2-1,5 km dengan kelembaban 90-96% asap.
Kondisi akan terus berlangsung dikarenakan berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG tidak ada potensi hujan hingga tanggal 10 September 2019 nanti di wilayah Sumatera Selatan.
(Rizka Diputra)