Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putin Peringatkan Presiden Bush Dua Hari Sebelum Serangan 11 September

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Sabtu, 07 September 2019 |13:27 WIB
Putin Peringatkan Presiden Bush Dua Hari Sebelum Serangan 11 September
Vladimir Putin dan George Bush. (Foto/Wikipedia Commons)
A
A
A

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mem telah menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush dua hari sebelum serangan 11 September 2001, untuk memperingatkan rencana teroris dari Afghanistan

Hal itu diungkap oleh mantan analis Badan Intelijen AS (CIA) George Beebee era Bush dalam bukunya, “The Russia Trap: How Our Shadow War with Russia Could Spiral into Nuclear Catastrophe” yang dirilis pada minggu lalu atau sepekan menjelang peringatan serangan 9/11 yang meruntuhan menara kembar WTC di New York.

Foto/Aol

Dalam bukunya, Beebee menjelaskan bahwa Putin telah menelepon Presiden Bush dua hari sebelum serangan untuk memperingatkan bahwa intelijen Rusia telah mendeteksi tanda-tanda serangan yang telah lama dipersiapkan dan bersiap keluar dari Afghanistan.

Pengungkapan oleh mantan agen CIA itu tampaknya menjadi bukti lain bahwa AS telah berulang kali diperingatkan akan serangan 11 September 2001.

Pejabat intelijen senior Rusia mengatakan bahwa buku Beebee menunjukkan informasi yang diberi Putin hanya peringatan secara pribadi kepada Bush tidak berdasarkan pertukaran informasi antara badan-badan intelijen.

Selain Rusia, AS dilaporkan telah diperingatkan oleh mata-mata Inggris, dan bahaya serangan yang akan datang telah berulang kali disorot oleh CIA dan FBI.

Apakah Gedung Putih benar-benar mengindahkan peringatan itu dan melakukan segala yang bisa dilakukan untuk melindungi warganya masih merupakan misteri.

Beberapa petunjuk pada pola pikir pejabat Gedung Putih pada saat itu tertuang dalam memoar Condoleezza Rice, yang saat itu penasihat keamanan nasional dan kemudian menjadi menteri luar negeri AS.

Dalam ‘No Honor Honour,’ Rice mengakui bahwa dia menolak peringatan sebelumnya dari Putin tentang ekstrimis yang didanai Saudi di Pakistan yang pada akhirnya akan menyebabkan “bencana besar.”

Rice menulis bahwa dia menolak peringatan itu dan “menyatakannya sebagai kepahitan Rusia terhadap Pakistan karena mendukung mujahidin Afghanistan” selama perang Uni Soviet di Afghanistan.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement