LUWU UTARA - Cerita menarik dipaparkan Bupati Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan, Indah Putri Indriani. Sejak dilantik empat tahun lalu, banyak proyek yang sering jadi rebutan banyak pengusaha proyek pembangunan di daerahnya.
"Di Lutra banyak proyek strategis. Ada kekhawatiran dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) akan dikriminalisasi oleh kelompok tertentu," kata Indah, Minggu (8/9/19).
"Katakanlah, ada 10 perusahaan yang berminat terhadap sebuah proyek. Tetapi pemenang tender pasti satu. Nah, dalam pelaksanaannya tentu ada kekhawatiran upaya kriminalisasi dan lain sebagainya," lanjut Indah.
Indah pun berkelakar bahwa banyak pot bunga depan kantor Pemkab yang rusak karena ditendang pengusaha yang gagal memenangkan tender. Ia pun mengaku berpikir bagaimana caranya agar situasi tersebut tak terus berlanjut.
Pemkab Luwu Utara pun menggandeng Kejaksaan Negeri Masamba untuk membentuk Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D).
"Semua bergurau sekarang pot tanaman di depan kantor lebih panjang usianya karena tidak ada lagi orang menendangnya karena kecewa tidak memenangi tender," kelakar Indah.
Dia memaparkan salah satu proyek strategis nasional yang mendapat pendampingan TP4D di Luwu Utara, yaitu Bendungan Baliase. Bendungan yang dibangun sejak 2015 itu menggunakan anggaran multiyears. Rencananya rampung antara 2019 dan 2020 dengan anggaran sebesar Rp1,03 triliun.