Awal tahun ini gubernur Xinjiang menyangkal hal ini, menyebut fasilitas itu "pusat pelatihan kejuruan".
"Beberapa pihak berbicara tentang Xinjiang, mereka mengatakan bahwa Xinjiang memiliki 'kamp konsentrasi', atau 'kamp pendidikan', dan sebagainya," kata Shohrat Zakir kepada Sky News pada bulan Maret.
"Pernyataan-pernyataan itu adalah kebohongan dan mereka sangat konyol."
China secara resmi menyebut fasilitas penahanan sebagai "pusat pelatihan kejuruan".
Uygurs have no rights in China
Where are these people @hrw? #Xinjiang #China #Uygur #humanrights pic.twitter.com/GTZ2dyhUKR— War on Fear (@warcombatfear) September 17, 2019
Namun pada Februari, kementerian luar negeri Turki menggambarkan itu sebagai kamp konsentrasi tempat tahanan menghadapi siksaan.
Sebuah akun YouTube bernama War on Fear memposting rekaman 1 menit 46 detik yang tampaknya menunjukkan tahanan yang diborgol dengan judul: Xinjiang: A New Explanation.
Klip juga diposting oleh akun Twitter dengan nama yang sama dan menggunakan pegangan Twitter @warcombatfear.
Tidak diketahui bagaimana rekaman diambil tetapi dalam sebuah pos yang menyertainya di Twitter, pemegang akun menulis,
"Orang-orang masyarakat saat ini selalu hidup di bawah pengawasan pemerintah dengan teknologi tinggi. Sekarang kami menggunakan teknologi untuk menunjukkan masyarakat modern Xinjiang. Orang-orang kehilangan kebebasan mereka. Tidak ada harapan untuk masa depan."
(fzy)