KETAPANG - Tidak kurang dari 500 warga Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat menggelar demo atau aksi di depan PT Ketapang Industrial Park (KIP) atau sering disebut PT BSM pada Jumat (27/12/2019) sore. Massa meminta agar penyiksaan terhadap muslim Uighur di China dihentikan.
Koordinator aksi, Isa Anshari menegaskan, aksi bela Muslim Uighur ini memang sudah direncanakan dilakukan di depan perusahan milik warga negara Republik Rakyat China (RRC) tersebut. Tepatnya di Desa Sungai Awan Kanan, Kecamatan Delta Pawan.
"Memang banyak yang bertanya, kenapa harus melakukan aksi di perusahaan itu, bukannya di kantor pemerintah atau bukan milik pemerintah China. Kami jelaskan, karena di Ketapang tidak ada Kedutaan Besar China," ujar Isa kepada Okezone, Jumat (27/12/2019) malam.
Selain itu, sambung Ketua Front Perjuangan Rakyat Ketapang (FPRK) ini, PT KIP atau PT BSM telah dianggap representatif atau cukup mewakili pemerintah China. Karena perusahaan ini sempat berkeinginan kuat untuk membangun Kantor Polisi Bersama pada 2018 lalu.

"Dulu sempat kami demo. Kenapa sebuah perusahaan swasta sangat berani untuk membuat Kantor Polisi Bersama jika tidak ada campur tangan pemerintah China? Karena demikian maka kami sangat yakin sekali perusahaan ini dapat menyampaikan tuntutan kami langsung ke pemerintahnya," tegas Isa.
Tuntutan massa, kata Isa, pada intinya meminta agar segera menghentikan penyiksaan terhadap Muslim Uighur. Kemudian meminta agar ada pembebasan dan memerdekakan Muslim Uighur sebagai negara yang berdaulat dengan nama Turkistan Timur.
Baca Juga: Bela Muslim Uighur, Massa FPI Demo Kedubes China di Jakarta
"Termasuk meminta agar Duta Besar China di Indonesia diusir. Putuskan hubungan diplomatik, hubungan perdagangan dengan pemerintahan China. Kemudian mengusir tenaga kerja asing dan investor yang berasal dari negara China," paparnya.