Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Jalan Braga, Kawasan Kota Tua di Bandung

CDB Yudistira , Jurnalis-Sabtu, 21 September 2019 |11:36 WIB
Kisah Jalan Braga, Kawasan Kota Tua di Bandung
Jalan Braga, Kawasan Kota Tua di Bandung, Jawa Barat (foto: Okezone/CDB Yudistira)
A
A
A

BANDUNG - Kawasan Jalan Braga, merupakan salah satu tempat yang paling ikonik, di Kota Bandung. Sepanjang hari, Jalan Braga selalu ramai aktifitas masyarakat.

Bangunan-bangunan tua dengan arsitektur bergaya Eropa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dari luar kota maupun mancanegara.

Infografis Kota Tua di Indonesia (foto: Okezone)	 

Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan objek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java.

Namun di balik itu semua, Jalan Braga miliki beberapa cerita yang cukup mengerikan dan fenomenal tercatat dalam sejarah.

Kawasan Jalan Braga diketahui merupakan kawasan yang angker atau rawan. Dilansir dari berbagai sumber, Jalan Braga adalah sebuah jalan kecil di depan pemukiman yang cukup sunyi sehingga dinamakan Jalan Culik karena cukup rawan, juga dikenal sebagai Jalan Pedati (Pedatiweg) pada tahun 1900-an.

Jalan Braga, Kawasan Kota Tua di Bandung (foto: Okezone/CDB Yudistira)	 

Dinamakan Jalan Culik, dijabarkan oleh Ridwan Hutagalung, Penggiat Komunitas Aleut (Komunitas Penggiat Sejarah), yang menyebutkam Jalan Culik merupakan istilah dari bukunya Pak Haryoto Kunto di buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe.

Istilah ini memang berlaku pada masa tahun 1800an itu, ketika jalan masih sangat sepi dan hanya digunakan untuk jalur pengangkutan kopi saja.

"Kata Pak Kunto, orang menakut-nakuti supaya jangan lewat jalan itu, terlalu sepi, banyak pohon besar, engga tahu apa yang bisa terjadi di sana. Ini semua sebelum perkembangan modern Jalan Braga di awal tahun 1900-an," kata Ridwan, saat dihubungi melalui sambungan telefonnya.

Namun sejak keberadaan gudang kopi sekitar 1812-1814 di lokasi Balaikota sekarang, Jalan Braga sudah jadi lintasan yang cukup sibuk untuk pengangkutan kopi.

Jalan Braga, Kawasan Kota Tua di Bandung (foto: Okezone/CDB Yudistira)	 

Kopi dari perkebunan di wilayah utara Bandung ditampung di gudang kopi, lalu diangkut menggunakan pedati ke Groote Postweg (Jalan Asia-Afrika sekarang) melewati Bragaweg (Jalan Braga sekarang).

Tidak heran bila kawasan Jalan Braga berkembang jadi modern lebih dulu dibanding kawasan lainnya. Sejak awal tahun 1900-an perkembangan kawasan itu jadi lebih pesat dengan berdirinya banyak toko, usaha dagang, dan hotel.

"Sejak masa inilah Jalan Braga tumbuh pesat menjadi pusat pertokoan utama di Bandung (pertokoan untuk kalangan orang Eropa)," katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement