Eko mengatakan, pendapatan per kapita di desa dalam empat tahun terkahir selalu mengalami peningkatan, yakni Rp572 ribu perbulan pada tahun 2014 menjadi Rp804 ribu perbulan pada tahun 2018. Jika peningkatan tersebut dipertahankan, lanjutnya, maka tujuh tahun ke depan pendapatan per kapita desa akan mencapai lebih dari Rp2 juta perbulan.
“Apa artinya Rp2 juta? Sekarang penduduk desa ada 130 juta, 5-7 tahun lagi mungkin bisa mencapai 150 juta penduduk. 150 juta kalau dikali Rp2 juta perbulan, desa akan punya pendapatan Rp300 Triliun perbulan, yang akan menciptakan consumption power (daya konsumsi) Rp1.500 Triliun per bulan atau Rp18.000 Triliun pertahun. Jadi jangan underestimate desa, peluangnya lebih besar,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo mengakui besarnya potensi desa. Menurutnya, pertumbuhan perdesaan yang semakin meningkat memberikan kesempatan kepada PT Bank Mandiri Tbk baik dari sisi layanan perbankan maupun sisi pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
“Kami mengapresiasi dan berterimakasih atas kepercayaan Kementerian Desa yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan pembangunan di Indonesia,” ujarnya. (adv) (wil)
(Risna Nur Rahayu)