JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan 5 evaluasi kepada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Hal itu diutarakannya dalam acara Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2019.
Menurut Lukman, Ditjen PHU harus sudah bisa mengidentifikasi poin-poin yang dinilai sudah baik dalam setiap program penyelenggaraan haji dan umroh. Hal itu dilakukan guna menjaga nilai-sesuatu yang sudah dinilai bagus oleh jamaah haji.
"Maka saya minta harus betul-berul diindentifikasi, apa saja poin-poin yang dinilai sudah baik, agar tahun depan setidaknya itu bisa kita pertahankan, tidak boleh lebih buruk," ujar Lukman di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2019).

Baca Juga; Kemenag Imbau Masyarakat Rencanakan Haji Sejak Dini
Kemudian, Lukman juga ingin pada penyelenggaraan ditahun mendatang, 2020, Ditjen PHU bisa fokus untuk meningkatkan kualitas dari manasik haji. Kali ini, ia ingin jamaah haji bisa lebih banyak memiliki ilmu pengetahuan tentang haji.
"Jadi kemabruran itu harus manifes, harus mewujud pada hal-hal substantif, yaitu pengetahuan tentang haji. Tidak hanya tahu kalau haji harus tawaf, tapi tahu filosofi haji itu apa. Sehingga setiap jamaah haji setelah berhaji ada wawasan yang bertambah," paparnya.